Kaos Tie-dye kembali digemari para pencinta fashion di Jakarta. Tie-dye mulai dikenal pada akhir tahun 1960 dan awal 1970 sebagai bagian dari gaya hippie di Amerika. Para musisi seperti John Sebastian dan Janis Joplin sering menggunakan tie-dye saat manggung. Kata tie-dye sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya ikat dan celup. Biasanya berwarna cemerlang, dengan motif unik. Ada beberapa motif yang sering digunakan, diantaranya spiral, v, dan random (tak beraturan). Seiring perkembangan jaman, motif tie-dye semakin variatif dan berani.
Bahan dan cara membuatnya cukup mudah. Dengan menyiapkan kaos katun 100%, karet gelang, sarung tangan, garam, dan pewarna yang bisa dibeli di toko tekstil sudah bisa membuat kaos tie-dye hasil karya sendiri.
Ada beberapa langkah mudah, pertama siapkan kaos katun 100% yang telah dicuci, lalu dalam keadaan basah, ikat kaos pada beberapa bagian dengan karet gelang. Setelah itu siapkan pewarna yang sudah dicampur dengan air panas. Celupkan kaos ke larutan pewarna dan biarkan beberapa saat (10-20 menit). Cuci kaos sampai bersih dan lepaskan semua ikatannya. Jemur dibawah sinar matahari sampai kering. Voila! Jadilah kaos ty-dye buatan kamu sendiri!
Yang perlu diingat, jangan lupa menggunakan sarung tangan karena pewarna bisa menimbulkan iritasi pada kulit, dan yang paling penting, tambahkan beberapa sendok garam ke dalam larutan pewarna karena akan membuat warna kaos semakin cemerlang!
No comments:
Post a Comment